fbpx

Budaya Sekolah yang Positif di era Kenormalan Baru

Making HEADway 2 (bahasa) - webpage banner

Latest Posts

Latest Posts

Setelah hampir satu tahun menjalani pembelajaran jarak jauh dan hybrid, sekolah-sekolah berniat memulai kembali pembelajaran tatap muka. Selain memenuhi kebutuhan  mendesak terkait kognitif dan sosial-emosional dari para peserta didik, para pengajar perlu menciptakan lingkungan dan komunitas sekolah di mana guru dan siswa dapat berkembang di era kenormalan baru. Meskipun tantangan yang disebabkan oleh pandemi COVID-19 cukup mengancam, budaya sekolah yang positif dapat memudahkan proses transisi ke era normal baru tersebut.

Dalam tiga serial webinar yang diadakan dari Januari hingga Februari 2021 ini, para pemimpin sekolah dari berbagai negara di Asia Tenggara membahas bagaimana para pengajar dapat membangun dan memelihara budaya sekolah yang positif dalam situasi yang menantang ini. Seri webinar yang berfokus pada praktik ini membagikan praktik-praktik terbaik serta strategi dan tips yang relevan dan dapat diikuti oleh pimpinan sekolah dan tenaga pengajar lainnya.

Tontonlah cuplikan video berikut ini.

Bagian 1: Membangun Budaya Sekolah yang Positif

Hal yang fundamental dari konsep budaya sekolah adalah pemikiran tentang para pelajar itu sendiri — pelajar seperti apa yang ingin sekolah kita hasilkan? Di sesi pertama, para narasumber berbagi tentang kerangka kerja unik yang mereka gunakan untuk mengidentifikasi hasil pembelajaran yang mereka inginkan dan budaya sekolah yang dapat membawa perubahan positif. Kami mengungkap apa saja cakupan dari budaya sekolah, dan apa artinya membangun dan memelihara budaya sekolah yang positif dan mendidik, berdasarkan pada prinsip saling mendukung dan percaya.

Bagian 2: Membangun Budaya Hubungan

Kunci untuk menciptakan budaya positif adalah kebutuhan untuk membangun rasa saling memiliki dan solidaritas. Di masa-masa sulit, koneksi dan hubungan yang kuat dapat menjadi jaring pengaman kita. Pada sesi kedua, kami melihat bagaimana membangun hubungan yang kuat di dalam dan di luar komunitas sekolah teramat penting untuk dapat bertahan dalam krisis, dan bagaimana keberhasilan beradaptasi dengan era kenormalan baru sangat tergantung pada keberhasilan untuk menjaga atau bahkan memperbarui hubungan dengan para siswa, pimpinan sekolah, serta komunitas yang lebih luas.

Bagian 3: Membangun Budaya Belajar

Sebagai lanjutan dari sesi kedua, sesi terakhir mengeksplorasi bagaimana landasan hubungan yang kuat dapat memfasilitasi budaya berbagi dan mendampingi, serta membangun budaya belajar dan bertumbuh di sekolah. Pembicara kami juga berbagi bagaimana mereka dapat menjadikan pembelajaran dan pengembangan diri sebagai aspek integral dari budaya sekolah mereka, baik bagi siswa maupun staf.  Seri ini diakhiri dengan mengulang kembali bagaimana budaya positif yang kuat dapat membangun ketahanan sekolah terhadap disrupsi di dunia pendidikan.

Tertarik untuk mempelajari lebih lanjut?

Baca Menumbuhkan Budaya Positif Sekolah di Era New Normal: Sebuah Buku Panduan untuk Para Pendidik. Materi yang ringkas dan informatif ini dirancang untuk memberikan ide dan inspirasi bagi para pemimpin sekolah dan tenaga pengajar yang sedang berusaha menciptakan budaya sekolah yang mereka inginkan dan membangun kembali sekolahnya menjadi lebih baik.

Join our mailing list

Stay updated on all the latest news and events

Mr Ho Swee Huat

Mr Ho Swee Huat is the Founder and Managing Director of Abacus Assets Advisors Pte Ltd. Before starting the company, he had an established career in the banking industry, with 20 years of experience in Singapore, Hong Kong and New York.

He was an Independent Director and Chairman of the Audit Committee of CapitaCommercial Trust Management LTD from 2004 to 2013.

He is the current Chairman of Autism Association (Singapore) which he co-founded with a group of parents in 1992. He is also Vice-Chairman of Eden School, a special school for children with autism.

Mr Ho holds a Master’s degree from the London School of Economics and Political Science, and a Liberal Arts degree in Economics from Hamilton College, USA.

He has been a member of the Board of the Foundation since its incorporation.